01 April 2016
Bahan Presentasi Ujian Tengah dan Akhir Semester
Bahan Presentasi
Tentang
Badan Pusat Statistik telah mempublikasikan persentase penduduk yang tinggal di kota berdasarkan provinsi-provinsi yang ada di Indonesia, dengan mengambil rentang tahun 2010-2035.
26 Maret 2016
Distribusi Teoretis
BAHAN PRESENTASI
UNTUK
MATA KULIAH
STATISTIK
2016
Dosen Pengampu : Darwison, MT
Referensi
:
J. Supranto,M.A. , 2008, "Statistika : Teori dan Aplikasi", Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
-------------------------------------------------------------
BAB 2
DISTRIBUSI TEORETIS
Distribusi teoretis atau distribusi probabilitas teoretis
adalah suatu daftar yang disusun berdasarkan probabilitas dari peristiwa-peristiwa bersangkutan, atau distribusi yang frekuensinya diperoleh secara matematis(perhitungan).
Jenis Distribusi Teoretis
1. Distribusi teoretis diskrit
Suatu daftar/ distribusi dr semua nilai variabel random diskrit dgn probabilitas terjadinya masing-masing nilai tsb
Suatu fungsi f dikatakan mrp fungsi probabilitas/ distribusi dr variabel random diskrit jk memenuhi syarat:
- f(x) ≥ 0, x Є R
- f(x) = 1
- P(X=x) = f(x)
Distribusi yg tergolong ke dlm distribusi ini antara lain
:
- Distribusi binomial
- Distribusi hipergeometrik
- Distribusi Poisson
2. Distribusi teoretis kontinu
merupakan distribusi dari semua nilai variabel acak kontinu dg probabilitas terjadinya masing-masing nilai tsb.
Syarat dari distribusi ini ialah :
Distribusi yg tergolong distribusi teoritis kontinu antara lain :
- Distribusi normal
- Distribusi X2
- Distribusi F
- Distribusi t
1. Distribusi Binomial
ialah suatu distribusi teoretis yang menggunakan variabel random diskrit yang terdiri dari dua kejadian yang berkomplemen.
contoh : ya-tidak, sukses-gagal, kepala-ekor
Ciri-ciri :
- Setiap percobaan hanya memiliki 2 peristiwa.
- Probabilitas satu peristiwa adalah tetap, tidak berubah setiap percobaan.
- Percobaannya tidak mempengaruhi percobaan lainnya.
- Jumlah percobaan yang merupakan komponen percobaan binomial tertentu.
Untuk rumus dari masing-masing distribusi dapat
didownload di sini htmlnya: Lanjutan
CONTOH SOAL
Download program dan demo contoh soal di link-link berikut(yang berhighlight kuning)
DEMO PENYELESAIAN CONTOH SOAL DENGAN MENGGUNAKAN C++
DEMO PENYELESAIAN CONTOH SOAL DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB
DEMO PENYELESAIAN CONTOH SOAL DENGAN MENGGUNAKAN Ms. EXCEL
DEMO PENYELESAIAN CONTOH SOAL DENGAN MENGGUNAKAN SPSS
SEKIAN PENJELASAN MENGENAI DISTRIBUSI TEORETIS, DAN DEMO PENYELESAIAN CONTOH SOAL DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI PROGRAM
24 Maret 2016
Distribusi Frekuensi
BAHAN PRESENTASI
UNTUK
MATA KULIAH
STATISTIK
2016
Dosen Pengampu : Darwison, MT
Referensi
:
J. Supranto,M.A. , 2008, "Statistika : Teori dan Aplikasi", Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
-------------------------------------------------------------
BAB 4
Distribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi adalah pengelompokan data kedalam beberapa kelompok kelas dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk kedalam setiap kelas
Jumlah Kelas
H.A. Sturges pada tahun 1926 menulis artikel dengan judul: "The Choice of a Class Interval" dalam Journal of the American Statistical Association yang mengemukakan suatu rumus untuk menentukan jumlah kelas sebagaiberikut:
k = 1+ 3,322 log n
Dimana: k = jumlah kelas
n = jumlah observasi
Rumus tersebut diberi nama Kriterium Sturges dan merupakan suatu rumus yang menjadi patokan untukmenentukan berapa jumlah kelas yang harus dibentuk dari sekelompok data.
Interval Kelas
Disarankan interval atau lebar kelas adalah sama untuk setiap kelas. Sebenarnya, pemilihan interval kelas danjumlah kelas tidak independen. Semakin banyak jumlah kelas berarti semakin kecil interval kelas, begitu pulasebaliknya.
Pada umumnya, untuk menentukan interval kelas digunakan rumus:
c = (Xmax - Xmin)/k
Dimana: c = panjang interval kelas
k = jumlah kelas
Xmax = nilai observasi terbesar
Xmin = nilai observasi terkecil
Batas Kelas
Batas kelas bawah menunjukkan kemungkinan nilai data terkecil pada suatu kelas.
Batas kelas atas mengidentifikasi kemungkinan nilai data terbesar dalam suatu kelas.
Jika diketahui kelas-kelas interval adalah:
30-39, 40-49, 50-59, dst,
maka untuk nilai batas bawahnya (lower limit) adalah 30, 40, 50, dst.
Sedangkan nilai batas atasnya (upper limit) adalah 39, 49, 59, dst.
Grafik Distribusi Frekuensi
1. Histogram
bentuknya seperti diagram batang, tapi histogram lebih menunjukkan nilai yang sesungguhnya dibanding dengan diagram batang. Batang yang digabarkan di histogram adalah luas area dari frekuensi yang sebenarnya. Skala pada sumbu-x digunakan untuk menunjukkan nilai-nilai data uang disajikan
2. Poligon
Dasar pembuatan poligom frekuensi sama halnya dengan pembuatan histogram. Poligon terbentuk dari garis patah-patah yang menghubungkan antara titik-titik tengah pada setiap puncak batang histogram sehingga tampak seperti benda dengan banyak sudut. Bentuk poligon frekuensi yang digabung dengan histogram.
berikut contoh grafik poligon,
3. Kurva Frekuensi Kumulatif (ogive)
Ada dua jenis ogive yaitu ogive kurang dari dan ogive lebih dari. ogive kurang dari dibuat dengan menggunakan tepi atas kelas sebagai sumbu-x nya. sumbu-y nya adalah kumulatif dari frekuensi kelas-kelas yang berada dibawah tepi atas kelas.
Sedangkan untuk membuat ogive lebih dari, menggunakan tepi bawah kelas sbg sumbu-x nya, dan sumbu-y nya kumulatif dari frekuensi kelas-kelas yang berada di atas tepi bawah kelas.
4. Kurva Lorenz
salah satu jenis kurva frekuensi kumulatif yang menggambarkan pemerataan pendapatan (dalam analisis ekonomi).
berikut contoh kurva lorenz,
Contoh Soal
Soal 1
Download program dan demo contoh soal di link-link berikut(yang berhighlight kuning)
Demo Penyelesaian Soal 1 dengan SPSS
Demo Penyelesaian Soal 1 dengan Excel
Demo Penyelesaian Soal 1 dengan Matlab
Soal 2
Download program dan demo contoh soal di link-link berikut(yang berhighlight kuning)
Demo Penyelesaian Soal 2 dengan SPSS
Demo Penyelesaian Soal 2 dengan Matlab
Demo Penyelesaian Soal 2 dengan Ms Excel
dan berikut latihan soal
Langganan:
Postingan (Atom)