01 April 2016

Bahan Presentasi Ujian Tengah dan Akhir Semester

Bahan Presentasi
Ujian Tengah dan Akhir Semester

untuk 

Mata Kuliah

Statistika

Tentang
 Uji Validitas (Correlation)
Persentase Penduduk Kota menurut Provinsi
Tahun 2010-2035

dengan menggunakan

Aplikasi C++, Matlab, dan SPSS
Dosen Pengampu : Darwison, MT


Referensi Persentase Daerah Perkotaan Menurut Provinsi tahun 2010-2035 (bps.go.id)



--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Materi UTS dan UAS




Badan Pusat Statistik telah mempublikasikan persentase penduduk yang tinggal di kota berdasarkan provinsi-provinsi yang ada di Indonesia, dengan mengambil rentang tahun 2010-2035.
 Data tersebut juga merupakan ramalan yang didapat karena faktor-faktor pemicu pertambahan maupun pengurangan penduduk di kota.
untuk data yang diramalkan, atau belum pasti akan terjadi, perlu dilakukan uji validitas.


Berikut data yang akan kita uji apakah valid atau tidak






dan ini adalah hasil kevalidan data persentase penduduk di kota menurut provinsi tahun 2010-2035







kesimpulannya ialah pada tahun 2010-2020 data persentase penduduknya valid, sedangkan pada tahun 2025-2035 tidak valid.
karena tingkat significant yang dipakai adalah 0.442 pada 1%, maka yang dibawah dari 0.442 dinyatakan tidak valid.




Berikut Demo penyelesaian menggunakan SPSS




Berikut Demo penyelesaian menggunakan Matlab






Berikut Demo penyelesaian menggunakan C++



Download disini
Program dan Demo Penyelesaian Soalnya
C++  &  Video
Matlab  &  Video
SPSS  &  Video


26 Maret 2016

Distribusi Teoretis









BAHAN PRESENTASI

 

UNTUK 

MATA KULIAH

STATISTIK 



2016

Dosen Pengampu : Darwison, MT



Referensi
:

J. Supranto,M.A. , 2008, "Statistika : Teori dan Aplikasi", Jilid 2, Erlangga, Jakarta.


-------------------------------------------------------------


BAB 2




DISTRIBUSI TEORETIS




















Distribusi teoretis atau distribusi probabilitas teoretis
 adalah suatu daftar yang disusun berdasarkan  probabilitas dari peristiwa-peristiwa bersangkutan, atau distribusi yang frekuensinya diperoleh secara matematis(perhitungan).

Jenis Distribusi Teoretis

  1. Distribusi teoretis diskrit


Suatu daftar/ distribusi dr semua nilai variabel random diskrit dgn probabilitas terjadinya masing-masing nilai tsb
  Suatu fungsi f dikatakan mrp fungsi probabilitas/ distribusi dr  variabel random diskrit jk memenuhi syarat:
  1. f(x) ≥ 0, x Є R
  2. f(x) = 1
  3. P(X=x) = f(x)
Distribusi yg tergolong ke dlm distribusi ini antara lain :
  • Distribusi binomial
  • Distribusi hipergeometrik 
  • Distribusi Poisson  

 2. Distribusi teoretis kontinu

 merupakan distribusi dari semua nilai variabel acak kontinu dg probabilitas terjadinya masing-masing nilai tsb.

Syarat dari distribusi ini ialah :




Distribusi yg tergolong distribusi teoritis kontinu antara lain : 
  1. Distribusi normal
  2. Distribusi X2
  3. Distribusi F
  4. Distribusi t

1. Distribusi Binomial


ialah suatu distribusi teoretis yang menggunakan variabel random diskrit yang terdiri dari dua kejadian yang berkomplemen.


contoh : ya-tidak, sukses-gagal, kepala-ekor

Ciri-ciri :

  • Setiap percobaan hanya memiliki 2 peristiwa.
  • Probabilitas satu peristiwa adalah tetap, tidak berubah setiap percobaan.
  • Percobaannya tidak mempengaruhi percobaan lainnya.
  • Jumlah percobaan yang merupakan komponen percobaan binomial tertentu.



Untuk rumus dari masing-masing distribusi dapat 
didownload di sini htmlnya: Lanjutan




CONTOH SOAL






Download program dan demo contoh soal di link-link berikut(yang berhighlight kuning)



DEMO PENYELESAIAN CONTOH SOAL DENGAN MENGGUNAKAN C++







DEMO PENYELESAIAN CONTOH SOAL DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB






DEMO PENYELESAIAN CONTOH SOAL DENGAN MENGGUNAKAN Ms. EXCEL







DEMO PENYELESAIAN CONTOH SOAL DENGAN MENGGUNAKAN SPSS









SEKIAN PENJELASAN MENGENAI DISTRIBUSI TEORETIS, DAN DEMO PENYELESAIAN CONTOH SOAL DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI PROGRAM



24 Maret 2016

Distribusi Frekuensi









BAHAN PRESENTASI

 

UNTUK 

MATA KULIAH

STATISTIK 



2016

Dosen Pengampu : Darwison, MT



Referensi
:

J. Supranto,M.A. , 2008, "Statistika : Teori dan Aplikasi", Jilid 1, Erlangga, Jakarta.


-------------------------------------------------------------


BAB 4

Distribusi Frekuensi


Distribusi Frekuensi adalah pengelompokan data kedalam beberapa kelompok kelas dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk kedalam setiap kelas

Jumlah Kelas

H.ASturges pada tahun 1926 menulis artikel dengan judul: "The Choice of a Class Intervaldalam Journal of the American Statistical Association yang mengemukakan suatu rumus untuk menentukan jumlah kelas sebagaiberikut:

   
k =  1+ 3,322 log n

   Dimanak = jumlah kelas

                 jumlah observasi



Rumus tersebut diberi nama Kriterium Sturges dan merupakan suatu rumus yang menjadi patokan untukmenentukan berapa jumlah kelas yang harus dibentuk dari sekelompok data. 

Interval Kelas

Disarankan interval atau lebar kelas adalah sama untuk setiap kelasSebenarnyapemilihan interval kelas danjumlah kelas tidak independenSemakin banyak jumlah kelas berarti semakin kecil interval kelasbegitu pulasebaliknya.

Pada umumnyauntuk menentukan interval kelas digunakan rumus:

  = (Xmax - Xmin)/k

Dimanac = panjang interval kelas

             jumlah kelas

             Xmax = nilai observasi terbesar

             Xmin = nilai observasi terkecil

 Batas Kelas


Batas kelas bawah menunjukkan kemungkinan nilai data terkecil pada suatu kelas.
Batas kelas atas mengidentifikasi kemungkinan nilai data terbesar dalam suatu kelas.

Jika diketahui kelas-kelas interval adalah:

    30-39, 40-49, 50-59, dst,

maka untuk nilai batas bawahnya (lower limitadalah 30, 40, 50, dst.

Sedangkan nilai batas atasnya (upper limitadalah 39, 49, 59, dst.

Grafik Distribusi Frekuensi

  

1. Histogram

bentuknya seperti diagram batang, tapi histogram lebih menunjukkan nilai yang sesungguhnya dibanding dengan diagram batang. Batang yang digabarkan di histogram adalah luas area dari frekuensi yang sebenarnya. Skala pada sumbu-x digunakan untuk menunjukkan nilai-nilai data uang disajikan





berikut contoh grafik histogram




2. Poligon

Dasar pembuatan poligom frekuensi sama halnya dengan pembuatan histogram. Poligon terbentuk dari garis patah-patah yang menghubungkan antara titik-titik tengah pada setiap puncak batang histogram sehingga tampak seperti benda dengan banyak sudut. Bentuk poligon frekuensi yang digabung dengan histogram.

berikut contoh grafik poligon,





3. Kurva Frekuensi Kumulatif (ogive)

Ada dua jenis ogive yaitu ogive kurang dari dan ogive lebih dari. ogive kurang dari dibuat dengan menggunakan tepi atas kelas sebagai sumbu-x nya. sumbu-y nya adalah kumulatif dari frekuensi kelas-kelas yang berada dibawah tepi atas kelas.
Sedangkan untuk membuat ogive lebih dari, menggunakan tepi bawah kelas sbg sumbu-x nya, dan sumbu-y nya kumulatif dari frekuensi kelas-kelas yang berada di atas tepi bawah kelas.

contoh gambar dari ogive,

4. Kurva Lorenz

salah satu jenis kurva frekuensi kumulatif yang menggambarkan pemerataan pendapatan (dalam analisis ekonomi). 

berikut contoh kurva lorenz,

Contoh Soal
      

          Soal 1


Download program dan demo contoh soal di link-link berikut(yang berhighlight kuning)
   Demo Penyelesaian Soal 1 dengan SPSS




    Demo Penyelesaian Soal 1 dengan Excel




      Demo Penyelesaian Soal 1 dengan Matlab


     Soal 2





Download program dan demo contoh soal di link-link berikut(yang berhighlight kuning)
   Demo Penyelesaian  Soal 2 dengan SPSS




Demo Penyelesaian Soal 2 dengan Matlab




Demo Penyelesaian Soal 2 dengan Ms Excel





dan berikut latihan soal