24 Maret 2016

Distribusi Frekuensi









BAHAN PRESENTASI

 

UNTUK 

MATA KULIAH

STATISTIK 



2016

Dosen Pengampu : Darwison, MT



Referensi
:

J. Supranto,M.A. , 2008, "Statistika : Teori dan Aplikasi", Jilid 1, Erlangga, Jakarta.


-------------------------------------------------------------


BAB 4

Distribusi Frekuensi


Distribusi Frekuensi adalah pengelompokan data kedalam beberapa kelompok kelas dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk kedalam setiap kelas

Jumlah Kelas

H.ASturges pada tahun 1926 menulis artikel dengan judul: "The Choice of a Class Intervaldalam Journal of the American Statistical Association yang mengemukakan suatu rumus untuk menentukan jumlah kelas sebagaiberikut:

   
k =  1+ 3,322 log n

   Dimanak = jumlah kelas

                 jumlah observasi



Rumus tersebut diberi nama Kriterium Sturges dan merupakan suatu rumus yang menjadi patokan untukmenentukan berapa jumlah kelas yang harus dibentuk dari sekelompok data. 

Interval Kelas

Disarankan interval atau lebar kelas adalah sama untuk setiap kelasSebenarnyapemilihan interval kelas danjumlah kelas tidak independenSemakin banyak jumlah kelas berarti semakin kecil interval kelasbegitu pulasebaliknya.

Pada umumnyauntuk menentukan interval kelas digunakan rumus:

  = (Xmax - Xmin)/k

Dimanac = panjang interval kelas

             jumlah kelas

             Xmax = nilai observasi terbesar

             Xmin = nilai observasi terkecil

 Batas Kelas


Batas kelas bawah menunjukkan kemungkinan nilai data terkecil pada suatu kelas.
Batas kelas atas mengidentifikasi kemungkinan nilai data terbesar dalam suatu kelas.

Jika diketahui kelas-kelas interval adalah:

    30-39, 40-49, 50-59, dst,

maka untuk nilai batas bawahnya (lower limitadalah 30, 40, 50, dst.

Sedangkan nilai batas atasnya (upper limitadalah 39, 49, 59, dst.

Grafik Distribusi Frekuensi

  

1. Histogram

bentuknya seperti diagram batang, tapi histogram lebih menunjukkan nilai yang sesungguhnya dibanding dengan diagram batang. Batang yang digabarkan di histogram adalah luas area dari frekuensi yang sebenarnya. Skala pada sumbu-x digunakan untuk menunjukkan nilai-nilai data uang disajikan





berikut contoh grafik histogram




2. Poligon

Dasar pembuatan poligom frekuensi sama halnya dengan pembuatan histogram. Poligon terbentuk dari garis patah-patah yang menghubungkan antara titik-titik tengah pada setiap puncak batang histogram sehingga tampak seperti benda dengan banyak sudut. Bentuk poligon frekuensi yang digabung dengan histogram.

berikut contoh grafik poligon,





3. Kurva Frekuensi Kumulatif (ogive)

Ada dua jenis ogive yaitu ogive kurang dari dan ogive lebih dari. ogive kurang dari dibuat dengan menggunakan tepi atas kelas sebagai sumbu-x nya. sumbu-y nya adalah kumulatif dari frekuensi kelas-kelas yang berada dibawah tepi atas kelas.
Sedangkan untuk membuat ogive lebih dari, menggunakan tepi bawah kelas sbg sumbu-x nya, dan sumbu-y nya kumulatif dari frekuensi kelas-kelas yang berada di atas tepi bawah kelas.

contoh gambar dari ogive,

4. Kurva Lorenz

salah satu jenis kurva frekuensi kumulatif yang menggambarkan pemerataan pendapatan (dalam analisis ekonomi). 

berikut contoh kurva lorenz,

Contoh Soal
      

          Soal 1


Download program dan demo contoh soal di link-link berikut(yang berhighlight kuning)
   Demo Penyelesaian Soal 1 dengan SPSS




    Demo Penyelesaian Soal 1 dengan Excel




      Demo Penyelesaian Soal 1 dengan Matlab


     Soal 2





Download program dan demo contoh soal di link-link berikut(yang berhighlight kuning)
   Demo Penyelesaian  Soal 2 dengan SPSS




Demo Penyelesaian Soal 2 dengan Matlab




Demo Penyelesaian Soal 2 dengan Ms Excel





dan berikut latihan soal




Tidak ada komentar:

Posting Komentar