Kali ini saya akan mengulas..
SISTEM GERAK PASIF
1.
Nama - nama Tulang
Menurut
bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulan pipih,
tulang pendek, dan tulang pipa.
a. Tulang Pipih
Tulang
pipih berbentuk gepeng memipih. Tulang pipih mempunyai dua lapisan tulang
kompak, yaitu lamina eksterna dan interna ossis karnii. Kedua lapisan dipisahkan
oleh satu lapisan tulang spongiosa disebut diploe. Contoh: tulang tengkorak,
tulang rusuk, dan tulang belikat.
b. Tulang
Pendek
Tulang
pendek berbentuk seperti kubus atau pendek tidak beraturan. Tulang ini
mempunyai inti tulang spongiosa yang dikelilingi tulang kompak. Contoh: tulang
telapak tangan dan
kaki, serta ruas-ruas tulang belakang.
c. Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Tulang
pipa berbentuk seperti tabung, kedua ujungnya bulat, dan bagian tengahnya
silindris (diafisis). Hampir seluruh bagian tulang pipa terdiri dari tulang
kompak (tulang padat) dengan sedikit komponen tulang spongiosa (tulang berongga-rongga).
Pada bagian dalam tulang tersebut terdapat
rongga berisi sumsum tulang. Contoh: tulang paha, tungkai bawah, dan tungkai
atas. Tulang pipa terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian ujung disebut
epifisis, bagian tengah disebut diafisis tersusun atas tulang keras. Bagian
antara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis atau metafisis yang terdiri
atas tulang rawan dan mengandung banyak osteoblas. Bagian cakra epifisis merupakan bagian yang dapat
bertambah panjang terutama dalam
usia pertumbuhan. Cakra epifisis
orang dewasa tidak tumbuh meninggi lagi karena
sudah menulang semua. Sebaliknya, bagian tengah tulang pipa terdapat sel-sel
osteoklas yang merusak tulang sehingga tulang menjadi berongga, kemudian rongga
tersebut terisi sumsum tulang. Tulang-tulang dalam tubuh manusia kurang lebih berjumlah
200 buah. Komponen-komponen penyusun tulang adalah air (25%), zat organik
berupa serabut (30%), dan zat mineral terutama kalsium fosfat dan sedikit garam
magnesium (45%). Tulang-tulang tersebut akan tersusun sedemikian rupa dengan sistem tertentu sehingga
membentuk rangka.
2.
Pembagian Rangka
Rangka
manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok
besar, yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikuler.
a. Skeleton Aksial
yaitu skeleton yang merupakan sumbu tubuh.
Rangka ini meliputi tengkorak, ruas-ruas tulang belakang dan tulang ekor, tulang dada, serta tulang
iga atau rusuk.
1)
Tulang Tengkorak
Tulang
tengkorak terdiri atas 28 buah tulang. Tulang tengkorak berfungsi
melindungi otak, mata,
dan telinga dalam. Tulang-tulang
pembentuk tengkorak dibedakan atas tulang
tengkorak wajah (muka) dan tengkorak pelindung otak (kubah).
Hubungan
tulang yang terdapat pada tengkorak kepala bersifat suture yaitu tidak dapat
digerakkan. Kesatuan susunan tengkorak yang tegak seolah ”terletak” seimbang di
atas ruas teratas (pertama) tulang belakang adalah tulang atlas. Sendi yang
meng-hubungkan tengkorak dengan tulang belakang ini disebut sendi atlas(sendi
putar), sehingga memungkinkan gerak kepala mengangguk ke depan dan ke belakang,
menggeleng ke kiri dan ke kanan, bahkan berputar ke kiri dan ke kanan dengan
wajah tetap menghadap ke depan.
2)
Ruas-Ruas Tulang Belakang (Vertebrae) dan Tulang Ekor
Ruas-ruas
tulang belakang (Vertebrae) terdiri atas 33 buah ruas tulang yang terbagi
menjadi beberapa bagian. Tiap vertebrae dilindungi
oleh lapisan tulang rawan yang
disebut diskus intervertebrae. Sementara itu, tulang sakrum maupun tulang ekor
telah menyatu sejak embrio. Tulang belakang selain untuk menyangga tengkorak
merupakan tempat perlekatan tulang-tulang rusuk yang membentang ke kiri dan ke
kanan. Pada tulang belakang terjadi perlengkungan karena berfungsi sebagai
penyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi gerak.
3)
Tulang Rusuk dan Tulang Dada (Sternum)
Tulang
dada terdiri dari bagian kepala (Manubrium), badan (Corpus), dan ekor
(Processusxiphoideus) yang berupa tulang rawan. Pada tulang dada melekat tulang rusuk (Costae). Tulang rusuk terdiri dari 12
pasang. Ujung belakang-nya melekat pada ruas-ruas tulang belakang. Tulang rusuk
dapat dibedakan menjadi tiga macam sebagai berikut.
a) Tulang rusuk
sejati berjumlah tujuh
pasang.
Ujung belakangnya melekat pada
ruas-ruas tulang belakang,
sedangkan ujung depan melekat pada tulang
dada.
b)
Tulang rusuk palsu berjumlah tiga pasang.
Ujung belakang melekat pada tulang
belakang dengan ujung
depan melekat pada tulang rusuk di atasnya.
c)
Tulang rusuk melayangberjumlah dua pasang.
Ujung
belakang melekat pada tulang belakang, sedangkan
ujung depan bebas tidak melekat. Tulang
rusuk dan tulang dada seperti terlihat pada berfungsi untuk melindungi
jantung dan paru-paru.
b. Skeleton Apendikuler
Skeleton
apendikuler terdiri atas tungkai atas (tulang anggota depan) dan tungkai bawah (tulang anggota belakang).
1)
Tungkai atas berhubungan dengan tulang aksial pada
bahu.
Bahu
manusia tersusun atas tulang selangka dan tulang belikat. Tungkai atas dan tungkai bawah
tersusun atas beberapa tulang.
2)
Tungkai bawah berhubungan dengan tulang aksial pada gelang panggul.
Gelang
panggul terdiri atas tulang sakrum yang merupakan
persatuan enam ruas tulang, yaitu sepasang tulang usus kiri kanan, sepasang tulang duduk, dan sepasang
tulang kemaluan.
Struktur tulang panggul sesuai untuk berdiri tegak di atas kedua kaki. Hewan dengan tubuh
yang disangga oleh kedua tungkai bawah disebut bipedal. Pada hewan berkaki
empat, tubuh disangga oleh tungkai atas dan tungkai bawah, disebut kuadri pedal.
3. Pembentukan Tulang
Rangka
manusia terbentuk pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan
embrio. Tulang yang terbentuk mula-mula adalah tulang rawan (kartilago) yang
berasal dari jaringan mesenkim (jaringan embrional). Sesudah kartilago
terbentuk, rongga yang ada di dalamnya akan terisi oleh osteoblas. Sel-sel
osteoblas terbentuk secara konsentris yaitu dari dalam keluar. Setiap sel melingkari pembuluh darah
dan serabut saraf yang membentuk sistem Havers. Substansi di sekitar tulang
disebut matriks tulang, tersusun atas senyawa protein. Selanjutnya terjadi
pengisian kapur dan fosfor sehingga matriks tulang menjadi keras. Pengerasan
tulang disebut osifikasi. Osifikasi
dibedakan menjadi 2 macam sebagai berikut.
a.
Osifikasi kondral yaitu
pembentukan tulang dari tulang rawan.
Terjadi pada tulang pipa dan tulang pendek.
b.
Osifikasi desmal yaitu pembentukan tulang dari membran jaringan mesenkim.
Terjadi pada tulang pipih.
Proses
pertumbuhan tulang manusia dimulai sejak janin berusia delapan minggu sampai
umur kurang lebih 25 tahun, bahkan lebih dari itu masih terjadi pembentukan
tulang. Urutan proses pembentukan
tulang (osifikasi) sebagai berikut.
a.
Tulang rawan pada embrio mengandung banyak osteoblas, terutama pada bagian
tengah epifisis dan bagian tengah diafisis, serta pada jaringan ikat pembungkus
tulang rawan.
b.
Osteosit terbentuk dari osteoblas, tersusun melingkar membentuk sistem Havers.
Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang banyak mengandung pembuluh
darah dan serabut saraf.
c.
Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang. Setelah mendapat tambahan
senyawa kalsium dan
fosfat tulang akan mengeras.
d.
Selama terjadi penulangan, bagian epifisis dan diafisis membentuk daerah antara
yang tidak mengalami pengerasan, disebut cakraepifisis. Bagian ini berupa
tulang rawan yang mengandung banyak osteoblas.
e.
Bagian cakraepifisis terus mengalami penulangan. Penulangan bagian ini
menyebabkan tulang memanjang.
f. Di
bagian tengah tulang pipa terdapat osteoblas yang merusak tulang sehingga
tulang menjadi berongga kemudian rongga tersebut terisi oleh sumsum tulang.
4.
Hubungan Antar tulang (Persendian)
Antar tulang dalam tubuh berhubungan
satu dengan yang lain
agar dapat melakukan fungsinya dengan baik. Hubungan Antar tulang itu disebut
persendian (artikulasi). Berdasarkan keleluasaan gerakan yang dihasilkan, ada
tiga jenis persendian, yaitu sinartrosis, sinfibrosis, dan diartrosis.
a.
Sinartrosis adalah persendian yang tidak dapat digerakkan. Ada dua tipe utama sinartrosis,
yaitu suture dan sinkondrosis. Sutureatau
sinostosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat
serabut padat, contohnya pada
tengkorak. Sinkondrosis adalah persendian oleh tulang rawan (kartilago) hialin,
contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.
b.
Amfiartrosis atau Sinfibrosis adalah persendian yang dihubungkan oleh tulang
rawan (kartilago), jaringan ikat serabut, dan ligamen sehingga memungkinkan
terjadi sedikit gerakan. Contohnya sendi antara tulang betis dan tulang kering.
c.
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan gerakan tulang-tulang secara
leluasa. Misalnya sendi engsel pada lutut
dan siku serta sendi peluru pada pangkal paha dan lengan atas.
Macam-macam sendi berdasarkan
fungsi dan letaknya adalah:
Gambar
|
Nama
|
Contoh
|
Sendi engsel adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke
satu arah
|
Persendian
pada tulang siku dan
lutut.
|
|
Sendi pelana adalah persendian yang me-mungkinkan gerakan ke dua arah.
|
Persendian
pada hubungan antara tulang ibu jari dan tulang
telapak tangan
|
|
Sendi putar adalah persendian tulang yang satu mengitari tulang yang
lain sehingga menimbulkan gerak rotasi.
|
Tengkorak dengan tulang atlas, radius dengan ulna, tulang kering dengan tulang betis
|
|
Sendi peluru adalah persendian tulang yang gerakannya paling bebas di
antara persendian yang lain, yaitu dapat bergerak ke segala arah
|
Tulang
lengan atas dengan gelang bahu dan tulang paha dengan gelang panggul.
|
|
Sendi geser adalah persendian yang gerakannya hanya menggeser, kedua
ujung agak rata dan tidak berporos. Sendi geser disebut juga sendi kepat atau
sendi avoid
|
Persendian pada hubungan antara ruas-ruas tulang belakang
|
|
Sendi luncur adalah persendian tulang yang memungkinkan terjadinya
gerakan badan melengkung ke depan, ke belakang atau memutar.
|
Skapula
dengan klavikula dan
karpal
dengan metakarpal.
|
5.
Gangguan dan Kelainan pada Tulang
Patah tulang merupakan salah satu dari gangguan atau kelainan
pada tulang. Kelainan atau gangguan tersebut sering terjadi dan dapat Anda
amati di sekitar Anda. Selain karena gangguan mekanis (misalnya pada patah
tulang), kelainan tulang dapat terjadi akibat infeksi, gangguan fisiologis,
gangguan persendian, dan kesalahan sikap.
a.
Gangguan Mekanis
Gangguan
mekanis pada tulang dapat terjadi akibat jatuh atau benturan dengan benda keras
(pukulan). Gangguan ini dapat menyebabkan hal-hal berikut.
1)
Fisura atau retak tulang, dapat diperbaiki karena periosteum akan membentuk
kalus (sambungan).
2)
Fraktura atau patah tulang, umumnya terjadi pada tulang pipa. Apabila tulang
yang patah sampai keluar kulit disebut patah tulang terbuka, sedangkan jika
tidak sampai keluar kulit disebut patah tulang tertutup.
3)
Memar sendi, apabila selaput sendi mengalami robek.
4)
Urai sendi yaitu memar sendi yang diikuti lepasnya ujung tulang dari
persendian.
b.
Gangguan Fisiologis
Gangguan ini mengakibatkan kelainan di antaranya berupa:
1)
Hidrocephalus yaitu suatu kelainan yang ditandai pengumpulan abnormal cairan
spinal dan terjadi pelebaran rongga dalam otak sehingga kepala membesar,
disebut juga megalochephalus.
2)
Mikrocephalus yaitu gangguan pertumbuhan tulang tengkorak akibat kekurangan zat
kapur saat pem-bentukan tulang pada bayi.
3)
Osteoporosis yaitu pengeroposan tulang yang terjadi karena kekurangan hormon
sehingga tulang mudah patah dan rapuh.
4)
Rakhitis yaitu gangguan tulang karena kekurangan vitamin D. Biasanya terjadi
pada anak-anak dalam masa pertumbuhan. Akibatnya pertumbuhan tulang terganggu sehingga
bentuk kaki membelok keluar (berbentuk huruf X) atau membengkok ke dalam
(berbentuk huruf O).
c.
Kesalahan Sikap
Kesalahan sikap (misal sikap duduk) dapat meng-akibatkan
beberapa kelainan berikut.
1)
Lordosis yaitu jika bagian leher dan panggul terlalu membengkok ke depan.
2)
Kifosis yaitu jika bagian punggung terlalu membengkok ke belakang.
3)
Skoliosis yaitu jika bagian punggung membengkok ke kanan atau ke kiri.
d.
Gangguan Persendian
Persendian dapat mengalami beberapa kelainan atau gangguan,
di antaranya sebagai berikut.
1)
Ankilosis yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolah-olah kedua
tulang menyatu.
2)
Dislokasi yaitu sendi bergeser dari kedudukan semula.
3)
Terkilir atau keseleoya itu tertariknya ligamen akibat
gerak
yang mendadak.
4)
Artritis yaitu peradangan pada satu atau beberapa sendi dan kadang-kadang
posisi tulang mengalami perubahan. Artritis dibedakan sebagai berikut.
a)
Gout artritis yaitu gangguan persendian akibat kegagalan metabolisme asam urat.
Asam urat yang
tinggi
dalam darah diangkut dan ditimbun dalam sendi yang kecil, biasanya pada
jari-jari tangan. Akibatnya ujung-ujung ruas jari tangan membesar.
b)
Osteoartritis yaitu suatu penyakit kemunduran, sendi tulang rawan menipis dan
mengalami degenerasi. Biasa terjadi karena usia tua.
c)
Reumathoid yaitu suatu penyakit kronis yang terjadi pada jaringan penghubung
sendi. Sendi
membengkak
dan terjadi kekejangan pada otot penggeraknya.
e.
Infeksi Sendi
Kelainan tulang akibat infeksi antara lain sebagai
berikut.
1)
Artritis eksudatif yaitu peradangan pada sendi dan terisi cairan nanah.
2)
Artritis sika yaitu peradangan sendi sehingga rongga sendi menjadi kering
(kekurangan minyak sinoval).
3)
Layuh sendi atau layuh semu yaitu suatu keadaan tidak bertenaga pada persendian
akibat rusaknya cakra epifisis tulang anggota gerak.
4)
Nekrosis yaitu kerusakan pada cakraepifisis tulang hingga sebagian tulang mati
dan mengering.
Kuman
sifilis dan TBC juga dapat menyebabkan infeksi sendi.
yeyeye co-paste buat ctt bio aj lah....
BalasHapushehehe alhamdulillah y bermanfaat.. maaf klu ad slh dlm mteriny
Hapusacieehh,,anak olimpiade biologiii.... :D
BalasHapusthank's yaa..
hubungannya apa pupu?? smua anak sma bljr ini ko..
Hapus